Liputan6.com, Jakarta -
Tak hanya di siang hari, suasana liburan juga dihabiskan warga Jakarta
dengan mengunjungi lokasi wisata di malam hari. Misalnya, berwisata di
kawasan Kota Tua.
Kawasan
wisata yang letaknya tak jauh dari Stasiun Beos Kota, Jakarta Utara,
ini memang menjadi salah satu destinasi wisata warga Jakarta. Mereka
berbondong-bondong datang ke kawasan yang tiap malam kerap terdapat
pasar malam itu.
Kota Tua atau disebut dengan Batavia Lama
sejatinya merupakan kawasan wisata yang dipenuhi bangunan museum. Salah
satunya bekas Kantor Gubernur Jenderal Vereenigde Ootindische Compagnie
(VOC) zaman penjajahan Belanda. Atau Museum Wayang dan Museum
Fatahillah.
Di pelataran museum yang disebut juga sebagai Museum
Sejarah Jakarta itulah masyarakat tumpah ruah. Mereka datang dengan
berbagai moda transportasi, dari angkutan umum sampai pribadi, baik roda
dua maupun roda empat.
"Sengaja jalan-jalan ke sini. Mumpung masih libur," kata Rina (23) kepada Liputan6.com, Senin malam 20 Juli 2015.
Rina
yang datang bersama teman prianya itu sengaja memilih wisata malam hari
ke Kota Tua karena tak ada tempat wisata lain lagi yang dapat
dikunjungi malam hari.
"Tadi siang masih kumpul-kumpul sama
keluarga besar. Jadi baru bisa jalan-jalan ya malam hari. Dan tempat
wisata yang masih buka pas malam itu kan palingan yang di sini," ujar
warga Tebet, Jakarta Selatan ini.
Keruk Keuntungan
Ramainya pengunjung Kota Tua
di malam hari juga membawa keuntungan bagi mereka yang mencoba mengais
rezeki. Misalnya, Rudiatmo (32), pedagang kaus bergambar dengan tema
kawasan Kota Tua.
Warga Kwitang, Jakarta Pusat ini mengakui,
keuntungan yang didapat dari momen liburan ini bisa 2 sampai 3 kali
lipat dibanding hari biasa. Itu bisa dilihat dari jumlah kaus yang
dijualnya.
"Hari biasa paling 5 atau 10 potong yang laku. Nah dari kemarin saya hitung tiap hari laku 15, bahkan 20 potong," ujar dia.
Lain
Rudiatmo, lain pula Sapari Atun. Perempuan 27 tahun itu berjualan
berbagai macam minuman. Atun mengakui, sejak sore dagangannya laku
keras.
"Jualnya Rp 5 ribu. Kalau hari biasa Rp 4 ribu. Soalnya kan ini tempat wisata," kata warga Pademangan, Jakarta Utara, ini.
Di
sisi lain, para juru parkir juga memanfaatkan momen ini. Dari trotoar
sampai halaman gedung dijadikannya tempat parkiran. Yang jelas tampak
dan banyak adalah kenderaan roda dua. Tak terhitung jumlahnya sepeda
motor diparkir di sini.
"Parkirnya Rp 5 ribu buat motor. Kalau mobil Rp 10 ribu," kata salah seorang juru parkir yang tentunya bukan juru parkir resmi.
Malam
pun semakin larut. Namun, mayoritas wisatawan yang didominasi lokal
ini masih menikmati jalan-jalan mereka. Ada yang masih jalan kaki
berkeliling sembari melihat-lihat beragam jenis dagangan.
https://www.liputan6.com/news/read/2276282/kota-tua-pilihan-wisata-warga-jakarta-di-malam-hari
kota tua , pilihan wisata warga jakarta di malam hari
Kota Tua, Pilihan Wisata Warga Jakarta di Malam Hari .
Liputan6.com, Jakarta -
Tak hanya di siang hari, suasana liburan juga dihabiskan warga Jakarta
dengan mengunjungi lokasi wisata di malam hari. Misalnya, berwisata di
kawasan Kota Tua.
Kawasan wisata yang letaknya tak jauh dari Stasiun Beos Kota, Jakarta Utara, ini memang menjadi salah satu destinasi wisata warga Jakarta. Mereka berbondong-bondong datang ke kawasan yang tiap malam kerap terdapat pasar malam itu.
Kota Tua atau disebut dengan Batavia Lama sejatinya merupakan kawasan wisata yang dipenuhi bangunan museum. Salah satunya bekas Kantor Gubernur Jenderal Vereenigde Ootindische Compagnie (VOC) zaman penjajahan Belanda. Atau Museum Wayang dan Museum Fatahillah.
Di pelataran museum yang disebut juga sebagai Museum Sejarah Jakarta itulah masyarakat tumpah ruah. Mereka datang dengan berbagai moda transportasi, dari angkutan umum sampai pribadi, baik roda dua maupun roda empat.
"Sengaja jalan-jalan ke sini. Mumpung masih libur," kata Rina (23) kepada Liputan6.com, Senin malam 20 Juli 2015.
Rina yang datang bersama teman prianya itu sengaja memilih wisata malam hari ke Kota Tua karena tak ada tempat wisata lain lagi yang dapat dikunjungi malam hari.
"Tadi siang masih kumpul-kumpul sama keluarga besar. Jadi baru bisa jalan-jalan ya malam hari. Dan tempat wisata yang masih buka pas malam itu kan palingan yang di sini," ujar warga Tebet, Jakarta Selatan ini.
Keruk Keuntungan
Ramainya pengunjung Kota Tua di malam hari juga membawa keuntungan bagi mereka yang mencoba mengais rezeki. Misalnya, Rudiatmo (32), pedagang kaus bergambar dengan tema kawasan Kota Tua.
Warga Kwitang, Jakarta Pusat ini mengakui, keuntungan yang didapat dari momen liburan ini bisa 2 sampai 3 kali lipat dibanding hari biasa. Itu bisa dilihat dari jumlah kaus yang dijualnya.
"Hari biasa paling 5 atau 10 potong yang laku. Nah dari kemarin saya hitung tiap hari laku 15, bahkan 20 potong," ujar dia.
Lain Rudiatmo, lain pula Sapari Atun. Perempuan 27 tahun itu berjualan berbagai macam minuman. Atun mengakui, sejak sore dagangannya laku keras.
"Jualnya Rp 5 ribu. Kalau hari biasa Rp 4 ribu. Soalnya kan ini tempat wisata," kata warga Pademangan, Jakarta Utara, ini.
Di sisi lain, para juru parkir juga memanfaatkan momen ini. Dari trotoar sampai halaman gedung dijadikannya tempat parkiran. Yang jelas tampak dan banyak adalah kenderaan roda dua. Tak terhitung jumlahnya sepeda motor diparkir di sini.
"Parkirnya Rp 5 ribu buat motor. Kalau mobil Rp 10 ribu," kata salah seorang juru parkir yang tentunya bukan juru parkir resmi.
Malam pun semakin larut. Namun, mayoritas wisatawan yang didominasi lokal ini masih menikmati jalan-jalan mereka. Ada yang masih jalan kaki berkeliling sembari melihat-lihat beragam jenis dagangan.
https://www.liputan6.com/news/read/2276282/kota-tua-pilihan-wisata-warga-jakarta-di-malam-hari
Kawasan wisata yang letaknya tak jauh dari Stasiun Beos Kota, Jakarta Utara, ini memang menjadi salah satu destinasi wisata warga Jakarta. Mereka berbondong-bondong datang ke kawasan yang tiap malam kerap terdapat pasar malam itu.
Kota Tua atau disebut dengan Batavia Lama sejatinya merupakan kawasan wisata yang dipenuhi bangunan museum. Salah satunya bekas Kantor Gubernur Jenderal Vereenigde Ootindische Compagnie (VOC) zaman penjajahan Belanda. Atau Museum Wayang dan Museum Fatahillah.
Di pelataran museum yang disebut juga sebagai Museum Sejarah Jakarta itulah masyarakat tumpah ruah. Mereka datang dengan berbagai moda transportasi, dari angkutan umum sampai pribadi, baik roda dua maupun roda empat.
"Sengaja jalan-jalan ke sini. Mumpung masih libur," kata Rina (23) kepada Liputan6.com, Senin malam 20 Juli 2015.
Rina yang datang bersama teman prianya itu sengaja memilih wisata malam hari ke Kota Tua karena tak ada tempat wisata lain lagi yang dapat dikunjungi malam hari.
"Tadi siang masih kumpul-kumpul sama keluarga besar. Jadi baru bisa jalan-jalan ya malam hari. Dan tempat wisata yang masih buka pas malam itu kan palingan yang di sini," ujar warga Tebet, Jakarta Selatan ini.
Keruk Keuntungan
Ramainya pengunjung Kota Tua di malam hari juga membawa keuntungan bagi mereka yang mencoba mengais rezeki. Misalnya, Rudiatmo (32), pedagang kaus bergambar dengan tema kawasan Kota Tua.
Warga Kwitang, Jakarta Pusat ini mengakui, keuntungan yang didapat dari momen liburan ini bisa 2 sampai 3 kali lipat dibanding hari biasa. Itu bisa dilihat dari jumlah kaus yang dijualnya.
"Hari biasa paling 5 atau 10 potong yang laku. Nah dari kemarin saya hitung tiap hari laku 15, bahkan 20 potong," ujar dia.
Lain Rudiatmo, lain pula Sapari Atun. Perempuan 27 tahun itu berjualan berbagai macam minuman. Atun mengakui, sejak sore dagangannya laku keras.
"Jualnya Rp 5 ribu. Kalau hari biasa Rp 4 ribu. Soalnya kan ini tempat wisata," kata warga Pademangan, Jakarta Utara, ini.
Di sisi lain, para juru parkir juga memanfaatkan momen ini. Dari trotoar sampai halaman gedung dijadikannya tempat parkiran. Yang jelas tampak dan banyak adalah kenderaan roda dua. Tak terhitung jumlahnya sepeda motor diparkir di sini.
"Parkirnya Rp 5 ribu buat motor. Kalau mobil Rp 10 ribu," kata salah seorang juru parkir yang tentunya bukan juru parkir resmi.
Malam pun semakin larut. Namun, mayoritas wisatawan yang didominasi lokal ini masih menikmati jalan-jalan mereka. Ada yang masih jalan kaki berkeliling sembari melihat-lihat beragam jenis dagangan.
https://www.liputan6.com/news/read/2276282/kota-tua-pilihan-wisata-warga-jakarta-di-malam-hari
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment